MARKETING POPULAR CULTURE, CARA EFEKTIF UNTUK MENJANGKAU AUDIENS

marketing popular culture

Apa Itu Marketing Popular Culture

Marketing Popular Culture adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan elemen budaya populer (pop culture) untuk menjangkau audiens, menciptakan koneksi emosional, dan memperkuat daya tarik merek. Budaya populer mencakup tren, ikon, media, atau fenomena yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Subway menjadi salah satu brand yang berhasil menggunakan strategi marketing ini. Kehadiran Subway di Indonesia banyak dinanti masyarakat Indonesia bahkan pembukaan Subway mengakibat antrian begitu panjang, dan ternyata hal ini karena Subway yang hampir selalu muncul di drama Korea. Melakukan product placement di drakor membuat brand Subway menjadi terkenal di seluruh dunia.

campaign sandwich subway dengan aktor idol korea, Cha Eun Woo

campaign sandwich subway dengan aktor idol korea, Cha Eun Woo.

Melihat pengaruh popular culture terhadap penjualan dan branding suatu brand juga dapat di lihat pada drama fenomenal Squid Game. Kemunculan Squid Game tanpa di sangka menaikan penjualan sepatu slip on putih yang dipakai para pemeran Squid Game hingga 2800%. Bukan cuman sepatu, permen dalgona juga menjadi salah satu produk yang banyak diincar.

squid game season 1

Penjualan sepatu slip on putih yang dipakai para pemeran Squid Game meningkat pesat.

Strategi marketing pop culture

  1. Gunakan beberapa elemen budaya diantaranya seperti menggunakan lagu populer dalam iklan hingga bekerja sama dengan musisi tersebut, mengaitkan kampanye dengan film atau serial yang sedang tren seperti membuat merchandise serial atau film tersebut, hingga memanfaatkan meme, tantangan TikTok, atau viral trends.
  2. Identifikasi tren karena tidak semua yang sedang viral dapat digunakan untuk marketing produk Anda. Analisis tren yang sesuai dengan nilai dan target pasar merek Anda. Pastikan tren tersebut memiliki daya tarik yang luas tetapi tetap relevan bagi audiens.
  3. Kampanye yang dibuat harus terasa alami dan bukan sekadar “mengekor tren.” Jangan sampai upaya pemasaran terasa dipaksakan. Jika budget memungkinkan, pertimbangkan untuk bermitra dengan individu yang memiliki pengaruh besar dalam budaya populer. Libatkan audiens melalui tantangan, kuis, atau konten yang dapat dibagikan.
Campaign Indomilk bersama dengan boyband korea Seventeen

Campaign Indomilk bersama dengan boyband korea Seventeen.

Tantangan marketing pop culture

  • Pop culture bergerak cepat sehingga merek harus selalu adaptif.
  • Risiko Tidak Autentik: Jika tidak sesuai, merek bisa dianggap “memanfaatkan” budaya tanpa pemahaman.
  • Kontroversi: Elemen budaya tertentu bisa menimbulkan reaksi negatif jika tidak diterapkan dengan hati-hati.

Marketing popular culture adalah cara efektif untuk menjangkau audiens dengan cara yang relevan dan menarik. Namun, keberhasilannya membutuhkan pemahaman mendalam tentang tren, nilai audiens, dan pendekatan yang autentik. Tanpa pemahaman yang mendalam, marketing yang dilakukan justru akan terkesan memaksa dan hanya mengekor pada tren.

Pemasaran yang berhasil adalah pemasaran yang berdasarkan pada data riset. Penting untuk kita mengenali target market kita dan keunikan dari produk kita. Untuk itu, gunakan aplikasi kasir Ketoko. Aplikasi kasir ketoko menyediakan berbagai laporan dan grafik informatif yang dapat membantu Anda menyusun strategi marketing Anda.

aplikasi kasir ketoko

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan di publikasikan. Bidang yang ditandai * harus diisi