Bisnis online saat ini menjadi pilihan yang sangat banyak dipilih orang untuk memulai usaha bisnis. Sangat wajar mengingat perkembangan teknologi shopping online mengalihkan masyarakat dunia yang dulu berbelanja secara offline dengan mengunjungi tempat berbelanja seperti mall, butik, supermarket, dan pasar secara langsung, kini memilih untuk memesan produk yang mereka inginkan melalui daring. Dengan banyaknya bermunculan market place yang menyediakan fasilitas jual beli dan menjamin keamanan dalam proses transaksi tersebut, transaksi jual beli melalui daring menjadi semakin umum terjadi, terutama untuk anak-anak muda. Hal tersebut menjadikan bisnis online menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Sehingga wajar bagi orang-orang untuk tertarik mencoba terjun dalam bisnis online atau meluaskan bisnisnya yang tadinya konvensional menjadi konvensional dan online.
Pilihan untuk memulai bisnis online juga banyak diambil oleh orang-orang yang tidak memiliki modal besar. Mulai dari ibu rumah tangga, siswa dan mahasiswa, semuanya dapat memulai bisnis online dengan modal sedikit atau bahkan tanpa modal sama sekali dengan menjadi reseller, dropshipper, atau affiliate. Lalu apakah itu reseller, dropshipper, dan affiliate?”
Reseller, dropshipper, dan affiliate adalah tiga jenis bisnis online yang dapat dijalankan oleh siapapun tanpa harus memiliki toko karena prinsip dari ketiganya adalah sama-sama menjual atau memasarkan produk milik orang lain. Namun ada perbedaan yang jelas diantara ketiganya.
A. Reseller
Reseller adalah pelaku bisnis online yang membeli stok barang dari sebuah toko tertentu dengan jumlah yang cukup banyak untuk kemudian ia jual lagi kepada pelanggan atas nama tokonya. Biasanya reseller akan mendapat harga khusus yang lebih murah dari harga pasaran dari supplier dengan syarat pembelian dalam jumlah minimum yang telah ditentukan seperti satu lusin. Karena reseller harus memiliki stok barang sebelum menjual kepada pelanggannya, tentu saja untuk menjadi reseller diperlukan modal dengan besaran tertentu. Reseller juga harus bertanggung jawab sendiri untuk proses packing dan pengiriman kepada pelanggan.
B. Dropshipper
Prinsip antara dropshipper dengan reseller sebenarnya cukup mirip. Keduanya sama-sama menjual produk toko lain dengan mengatasnamakan pengiriman menggunakan nama toko mereka. Namun perbedaan keduanya terletak pada perlu tidaknya untuk membeli stok barang. Berbeda dengan reseller, dropshipper tidak perlu membeli stok barang terlebih dahulu. Mereka hanya perlu membeli barang kepada supplier saat mereka mendapatkan pesanan dari pelanggan mereka. Supplier nantinya akan langsung mengirimkan produk kepada pelanggan dengan nama pengirim yang tertera merupakan nama toko dropshipper. Dengan begitu, dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal sama sekali untuk memulai bisnis online-nya. Mereka hanya perlu untuk melakukan pemasaran produk melalui social media atau website mereka.
C. Affiliate
Affiliate adalah bentuk bisnis online yang juga tidak perlu mengeluarkan modal untuk memulainya. Sama seperti dropshipper, pelaku hanya mempromosikan produk orang lain melalui website dan social media mereka. Lalu apa bedanya dengan dropshipper? Berbeda dengan dropshipper, affiliate mempromosikan produk dengan menggunakan link yang akan langsung mengarahkan pelanggan ke toko online yang menjual produk tersebut. Jadi pelanggan tidak membeli produk dari mereka melainkan langsung melalui toko asli yan menjual produk-produk itu secara daring. Affiliate akan mendapatkan keuntungan saat ada pelanggan yang meng-klik link produk yang mereka bagikan. Untuk setiap pelanggan yang membeli produk melalui link yang mereka bagikan, mereka akan mendapatkan komisi tertentu dari toko.
Source: https://www.finansialku.com/model-bisnis-online-dropship-affiliate-atau-reseller-mana-yang-paling-untung/