Anda pasti tahu printer dan kegunaannya. Keberadaan printer di kehidupan sehari-hari sudah menjadi teman dalam berbagai pekerjaan. Namun, apakah Anda tahu bahwa printer ternyata memiliki cukup banyak macam dan jenis? Yang biasanya Anda lihat sehari-hari termasuk printer dalam jenis apa? Ada 2 macam jenis printer yang akan dibahas dalam artikel ini.
Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan printer dot matrix dan inkjet.
Printer Dotmatrix
Krek-krek .. dezzingg – krek-krek .. dezzingg …sering dengar suara ini ketika berkunjung ke suatu toko atau kantor pada jam kerja?
Ya, suara itu adalah suara dari printer jadul dot-matrix.
Printer Dot-matrix, khususnya untuk cetak di ukuran A4 , merupakan jenis printer yang memiliki resolusi cetak sangat rendah dengan kata lain menggunakan teknologi lama. Dan hasil cetaknya pun biasanya monokrom : hitam.
Meskipun begitu, karena fungsinya , printer dot-matrix masih dicari dan diperlukan pada sektor usaha tertentu seperti instansi pemerintahan, swasta , perbankan, bengkel hingga Minimarket.
Kenapa?
Salah 1 penyebabnya karena printer ini dapat cetak rangkap carbonized sehingga lebih efisien proses cetaknya : 1x klik print dapat menghasilkan 2 atau print out yang sama. Misalnya cetak slip gaji, laporan keuangan, laporan penjualan, faktur penjualan , dan faktur service bengkel.
Selain itu , penyebab printer dot matrix ini masih sering dipakai adalah murahnya biaya maintenance.
Jika hasil cetak kurang terang , maka tandanya Anda diminta untuk beli pita baru, dan harga pita nya masih ramah di kantong sekitar Rp. 55.000 – Rp. 60.000 / PCS nya .
Akhir-akhir ini printer dot-matrix ukuran A4 sedang langka di pasaran sehingga sesuai hukum ekonomi, harganya pun melambung hampir 2x lipat dari harga normal.
Tentunya hal ini sedikit menyulitkan para pengusaha yang masih memiliki dana terbatas.
Kita doakan semoga dalam waktu dekat , printer dot matrix A4 ini harganya akan kembali normal ya!
Printer Inkjet
Berbanding terbalik dengan Printer Dot-matrix diulasan sebelumnya, Printer inkjet merupakan jenis printer yang menggunakan tinta dye untuk mencetak dengan hasil yang cukup bagus dan berwarna.
Hasil cetak yang berwarna dan cukup bagus inilah membuat dokumen-dokumen penting, tugas sekolah maupun proposal para mahasiswa banyak terbantu oleh keberadaan dari printer inkjet.
Saat ini, printer inkjet sudah tersedia dalam banyak macam pilihan dari berbagai produsen printer ternama .
Range harganya pun macam-macam, dari yang kisaran Rp. 800ribu hingga jutaan rupiah.
Fasilitasnya pun beragam : ada yang hanya cetak saja dan ada pula All in one (print-scan-copy) . Semakin banyak fasilitas , maka semakin mahal harganya.
Untuk harga tinta isi ulangnya pun beragam
Di pasaran, kisaran mulai dari Rp. 200ribu untuk tangki tinta warna dan kisaran mulai dari Rp. 165ribu untuk 1 tangki warna hitam. Tangki tinta printer inkjet biasa disebut dengan cartridge.
Tentunya beda merk dan type printer akan mempengaruhi harga cartridge ya .
Apakah printer inkjet ini dapat digunakan untuk pengusaha UKM ?
Jawabnya tentu bisa.
Hanya saja perlu dipertimbangkan lagi untuk biaya consumable supplies nya (seperti cartridge) , mengingat pengusaha cukup sering cetak laporan dan faktur
Kekurangan dari printer inkjet yang lain adalah tidak bisa cetak rangkap carbonized dan hasil cetaknya cepat memudar jika terkena air.
JADI BAGUS YANG MANA ?
Masing-masing jenis printer tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Akan tetapi, jika penempatan penggunaannya sesuai dengan keadaan, kekurangan dari masing-masing printer bisa tertutupi dan memanfaatkan dengan baik semua kelebihan yang dimiliki.
Untuk usaha yang Anda geluti dengan berbagai macam laporan, bisa menggunakan printer dot matrix.
Yang sedang mengerjakan pekerjaan kuliah dan kantor, printer inkjet bisa menjadi pilihan.